Tes TORCH dan Konsul Ketiga ke Obgyn

Fast forward 3 bulan kemudiaaaan……………………………………..

Ceritanya kan disuruh nunggu 3x siklus untuk konsul ke obgyn lagi. Eh syukur2 kalo saya udah “isi”. Namun kenyataan tak seindah angan2.. Hikkkkkssss..

Suami harusnya cek sperma sebulan setelah obat habis, namun kog ya males2an. Selain itu, biayanya juga kepake untuk mudik lebaran ke tempat kk ipar di Kaltim, dan mudik ke Jogja nengok ortu akhir Agustus dan awal September kemaren. Jadinya membandel deh, mangkir dari jadwal cek sperma.

Begitupun juga saya, karena pas siklus haid ke-3, saya ada di Jogja, jadi mangkir juga deh dari jadwal kontrol 😀

Sepulangnya ke Jakarta, karena di kontrakan ada kucing2, saya jadi parno sama toxoplasma. Akhirnya inisiatif untuk tes TORCH (Toxoplasma, Rubella, CSV, dan HSV 2) melalui layanan di https://www.pesanlab.com. Jadi, tinggal pilih area tempat kita tinggal dan nanti ada list lab apa saja yg terdekat. Ada yg memberikan fasilitas home service dengan tambahan charge sebesar Rp 100.000,-. Jadi nanti petugasnya datang sesuai tanggal dan jam yg kita tentukan pada saat pesan lab. Kebetulan saat itu saya pilih Lab Gunung Sahari yg ada fasilitas home service-nya dan harga tes TORCH-nya lebih miring dibandingkan lab lain.

Sabtu, 16 September 2017

Petugas lab datang untuk mengambil sampel darah saya. Oiya, petugas ini dari pesanlab.com, bukan dari Lab Gunung Sahari-nya. Tetapi setelah mengambil sampel darah saya, doi akan langsung menuju Lab Gunung Sahari untuk mengantarkan sampel darah saya tsb. Dan gak pake lama, setelah petugas datang, langsung di-ncuss deh tangan kanan saya. Dapet 2 tabung kecil. Selesai! Dan tinggal menunggu hasil tes TORCH saya dikirimkan lewat email, yg waktu itu dijanjikan hari Selasa, 19 September 2017.

Selasa, 19 September 2017

Ditungguin sampe siang, gak nongol juga email hasil tes TORCH-nya. Ya sudah, saya tinggal dlu beres2 dan masak. Pas sorenya, suami pulang, terus ngasi tau, itu udh ada email yg hasil labnya. Terus saya buka deh email itu. Jeng jeng jeeeeng.. *bersambung setelah ensiklopedi yg satu ini*

Pemeriksaan TORCH meliputi 2 imunoglobulin (Ig), yaitu IgM dan IgG.

IgM merupakan antibodi yang dihasilkan segera setelah exposure (kedapatan adanya) penyakit, sementara IgG merupakan reaksi lanjutannya. IgG umumnya memberikan kekebalan kepada pasien.

~ http://www.info-kes.com/2012/12/perbedaan-igg-dan-igm.html ~

Kalo sumber dari https://jerri.wordpress.com/2006/06/27/toksoplasma-torch-test/ :

Periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus TORCH. Periksa Anti-Toxoplasma IgG, Anti-Rubella IgG, Anti-CMV IgG, Anti-HSV2 IgG.

Tes IgG itu untuk memeriksa apakah pada masa lalu si pasien pernah terkena infeksi. Jika:

  • IgG (-)  : tidak pernah terinfeksi TORCH
  • IgG (+) : pernah terinfeksi TORCH

Jika IgG (+), maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, harus dilakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM parasit/virus TORCH. Tes IgM ini fungsinya untuk memeriksa apakah saat ini si pasien terinfeksi TORCH. Jika:

  • IgG (+) dan IgM (-)

Pasien telah terinfeksi lebih dari setahun yang lalu. Saat ini pasien mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap parasit itu. Pasien tidak perlu khawatir untuk hamil.

  • IgG (+) dan IgM juga (+)

Pasien tengah mengalami infeksi dalam 2 tahun terakhir (mungkin pula ada false pada hasil IgM). Catat berapa angka IgM tersebut. Selanjutnya, pasien harus melakukan lagi pemeriksaan IgM (kalau perlu sekalian IgG) setelah 2 minggu dari pemeriksaan pertama.

Jika:

IgM tetap (+) atau malah naik angkanya, berarti anda sedang terinfeksi TORCH. Sebaiknya pasien menyembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.

Nah, back to postingan saya tadi.. Saya udah baca email-nya, berikut penampakannya:

Nah looo.. Kog yg aneh ada pada HSV 2 ya? IgG (-) tetapi IgM (+), berarti baru2 ini saya terpapar virus HSV 2 dong? Apa dan bagaimana? Perasaan saya dan suami gak pernah aneh2 deh.. Hikkkksss… Nangislah saya malam itu.. 🙁

Rabu, 20 September 2017

Karena suami nyuruh ke obgyn untuk melaporkan hasil tes TORCH, kami pun berangkat lagi untuk ketemuan sama dr. Dyah Irawati di RSIA YPK setelah 3 bulan lebih tak bersua 😀

Setelah ngasih tau kalo saya inisiatif ambil tes TORCH sendiri karena worried about the cats, bliau pun membaca hasil lab yg udah saya print itu. Kata bliau, “Yg lain gak papa kog, ini yg HSV 2 aja, tapi ada keluhan gak?” Saya bilang sih gak ada. Terus dokternya bilang, “Ya sudah kalo gak ada keluhan. Gak papa ini kog..”

Saya membatin, “Insya Allah gak ada apa2. Aamiin…” Agak lega sih setelah bu dokter bilang begitu. Setelahnya saya diminta USG intip lagi.. Dooooh!!! *tepok jidat. Mak clekiit lagi, tp pas transduser-nya masuk doang. Dan saya gak liat itu transduser yg kecil ato gede sperti yg dipake saat USG intip sebelumnya. Dibilang bagus2 aja. Ini jg saya yg dodol, gak nanya apanya yg bagus dok (secara kan dh hampir 3 minggu dr tgl haid pertama ~> 1 Sept. 2017) gara2 konsen sm mak clekit tadi itu..

Udahnya saya diresepin Cavit D3 (vit. D) dan Profertil (diminum jika haid lagi, dan pada hari ke-2 haid). Sedangkan suami ditanyain lagi hasil labnya. Eng ing eeeng,, kan blom, dok 😀 Kami beralasan aja kmren mudik, jd belom sempat 😛 Saya dipesankan untuk datang lagi jika masih haid, yaitu pada hari ke-12. Jika tidak bisa, ya maju saja hari ke-11, 10, atau 9. Katanya sih mau dikasih obat bwt mecahin sel telur *maksudnya mungkin membantu pelepasan sel telur ya* Oke deh dok, Insya Allah.

Keluar dari ruang dokter, mampir ke lab dulu untuk tanya jadwal cek sperma di hari itu, ternyata kata mbak2 petugasnya gak ada untuk hari Rabu. Lalu kami tanya untuk Kamis besok bagaimana, si mbak petugasnya bilang bisa. Ok deh.. Makasih mbak’e… 🙂

Habis itu kami nebus resep dan bayar2. Selanjutnya adalah mengeksekusi surat pengantar (yg dibuat 3 bulan sebelumnya) untuk cek sperma di lab besok Kamis. Telat banget yah? Tolong jgn dicontoh kemalasan kami2 ini.. 😀

Summary

  • Layanan pesanlab.com memudahkan untuk yg mau reservasi cek lab dan/atau yg mau home service.
  • Biaya pesanlab.com untuk tes TORCH dengan home service dari Lab Gunung Sahari total sebesar Rp 1.946.250,-
  • Biaya konsul obgyn, USG intip, plus obat2an total sebesar Rp 551.092,-

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *