Balada Padang Rumput..

Ingin rasanya tidur-tiduran di padang rumput. Bermandikan cahaya matahari yang lembut. Dan sedikit selimut kabut. Dari jauh terdengar sayup-sayup suara mesin bubut, dan siulan burung perkutut. Segerombolan ayam, induk dan anaknya, sedang mencari makan dengan berebut.

Tampak seorang anak sedang cemberut. Mencabut rumput berakar serabut. Padahal dia masih ingin belajar merajut. Seorang ibu mendekat, membawa sekeranjang makanan pengganjal perut. Oh, rupanya ibu dari si anak yang cemberut. Ujarnya, “Nak, makanlah dulu agar kamu tak semaput”. Si anak menghampiri ibunya sambil melepas topinya yang berbentuk kerucut. Dia duduk beralaskan tikar butut. Rambut kepangnya kusut. Lalu dia ambil makanan bertabur sedikit kelapa parut. Makan dengan lahap sampai jidatnya berkerut, dan tanpa takut akan jadi gendut.

Tampak lagi di kejauhan, seorang kakek yang berjalan lamban layaknya siput. Umurnya seusia kakek buyut. Dari belakangnya, menyusul seorang anak berlari dengan semangat tersulut. Dan nyanyian riang yang keluar dari mulut. Tak tampak kesakitan walau terlihat sikut dibalut. Dalam gembira, dia larut, tak kalut. Di depannya, barisan sapi berjalan runut. Ke arah mana si kakek menyuruh, sapi menurut.

Awan putih perlahan datang beringsut. Siang pun mulai menyambut.

Ah, indahnya dunia ini tanpa angin ribut, ataupun segala bentuk carut-marut..

 

~ iseng nulis ~

Best Regards,

Ninky Hade

 

NB :

Gambar dicomot dari sini.

 

2 comments

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *